Kebutuhan Dasar Manusia
Triangle Epidemiologi
Pengertian Triangle Epidemiologi
HOST
(Penjamu)
AGENT ENVIRONTMENT
(Penyebab Penyakit) (Lingkungan)
Gambar : The epidemiology triangle
Epidemiologic Triangle atau segitiga epidemiologi dikemukakan oleh Gordon dan La Richt (1950). Model ini menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu host, agent, dan environment. Gordon berpendapat bahwa:
Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia (host).
Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok).
Pengertian dan Karakteristik Host, Agent, dan Environment
Pengertian dan Karakteristik Host
Pejamu (Host) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat memengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit.
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing individu, yaitu:
Faktor keturunan.
Ada beberapa penyakit yang dapat diturunkan dari orangtua ke anaknya seperti asma, diabetes melitus, buta warna, hemofilia, dan lain sebagainya.
Kekebalan tubuh/imunitas
Daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda. Orang yang daya tahan tubuhnya kuat maka akan terhindar dari penyakit. Imunitas terbagi atas imunitas alamiah (Aktif alamiah: ASI; Pasif alamiah: pemberian toksoid kepada ibu akan berdampak pada bayi yang lahir), imunitas didapat (Aktif: imunisasi; Pasif: ATS dan ABU), dan herd immunity atau imunitas kelompok yang berpengaruh pada timbulnya penyakit di suatu populasi (contoh: orang yang terkena varisela akan mempunyai kekebalan terhadap varisela).
Usia
Misalnya penyakit arterosklerosis pada usia lanjut dan difteri yang menyerang anak-anak.
Jenis kelamin
Misalnya kanker serviks pada wanita dan kanker prostat pada pria.
Ras
Misalnya sickle cell anemia pada ras negro.
Nutrisi
Misalnya kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas.
Psikis
Misalnya stres dapat menyebabkan insomnia, hipertensi, dan lain sebagainya.
Gaya hidup berhubungan dengan sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, ras, atau golongan etnis.
Misalnya merokok, minum alkohol, memakan daging mentah, dan lain sebagainya.
Pengertian dan Karakteristik Agen
Agent adalah bibit penyakit atau penyebab penyakit pada manusia. Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan penyakit atau memengaruhi perjalanan suatu penyakit. [7]Agent bisa berupa unsur hidup (biotis) dan unsur mati (a-biotis). Agent penyakit dapat dikualifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
Agent biologis
Agent biologis termasuk dalam golongan agent dari unsur hidup (golongan biotis). Agent biologis dapat berupa virus, bakteri, fungi, protozoa, dan lain-lain. Penyakit yang disebabkan oleh agent biologis ini disebut dengan penyakit infeksi yang sifatnya menular dan tidak menular.
Tabel 1. Contoh beberapa penyakit beserta agent spesifiknya.
Jenis Agent
Spesies Agent
Nama Penyakit
Metazoa
Ascaris lumbricoides
Ascariasis
Protozoa
Plasmodium vivax
Malaria Quartana
Fungi
Candida albicans
Candidiasis
Bakteri
Salmonella typhi
Typhus abdominalis
Rickettsia
Rickettsia tsutsugamushi
Scrub typhus
Agent nutrient
Agent nutrient seperti karbohidrat, protein, lemak, yang jika manusia mengalami kekurangan atau kelebihan akan mengakibatkan penyakit. Contohnya lemak jenuh, kurang serat, kurang protein, dan lain sebagainya.
Agent fisik
Seperti suhu, cahaya, kelembaban, radiasi, tekanan, kebisingan, panas, getaran, dan lain-lain.
Agent kimia
Agent kimia ada yang eksogen dan ada yang endogen. Contoh agent kimia eksogen adalah, alergen, gas, debu, pestisida, bahan pengawet makanan, obat-obatan, limbah industry, dan lain-lain. Contoh agent kimia endogen adalah hormone dan metabolit.
Agent mekanis
Seperti gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Contohnya adalah kecelakaan lalu lintas.
Agent biologis
Yang termasuk dalam goongan biologik yang dapat menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme seperti virus, bakteria, riketsia, sedangkan yang bukan termasuk golongan mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah cacing, protozoa, sedangkan yang termasuk golongan tumbuh tumbuhan adalah jamur.
Sifat agent yang dapat menularkan penyakit infeksi (menular dan tidak menular) dikenali ada empat macam, yaitu:
Patogenesitas: kemampuan pada bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga menimbulkan penyakit pada pejamu. Jika kemampuan ini tidak dimiliki disebut dengan a-patogen.
Virulensi: suatu tingkat/derajat keganasan suatu kuman. Jika kerusakan yang ditimbulkannya hebat/ganas maka golongan bibit penyakit tersebut disebut virulen.
Antigenesitas: kemampuan suatu bibit penyakit untuk merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antigen/antibodi) pada diri pejamu. Misalnya, pada saat kontak dengan penderita hepatitis.
Infektivitas: kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi/menyebar dan penyesuaian diri pada pejamu, hidup, tumbuh, dan berkembang biak pada tubuh penjamu. (mis., penderita HIV)
Selain empat sifat agent di atas, ada pula reservoir agen, yaitu habitat alami agen (bisa manusia, hewan, dan sumber lingkungan) dan sumber infeksi, yaitu orang atau objek tempat pejamu ditularkan oleh agent penyebab penyakit. Informasi dari reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) di mana ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agent. Karier bisa jadi asimtomatik sepanjang perjalanan infeksi atau karier mungkin terbatas pada tahap tertentu dari penyakit. Karier memainkan peran besar dalam penyebaran penyakit ke seluruh dunia seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) karena transmisi seksual sengaja selama periode tanpa gejala yang panjang.
Masuknya agent (bibit penyakit) yang dapat menimbulkan penyakit pada host(manusia) melalui beberapa macam jalur penularan sebagai berikut:
Inhalasi
Yaitu masuknya agent dengan perantaraan udara (air borne transmission). Misalnya, terhirup zat-zat kimia berupa gas, upa, debu, mineral, partikel (golongan a-biotik), atau kontak dengan penderita TB (golongan biotik).
Ditelan
Yaitu masuknya agent melalui saluran pencernaan dengan cara memakan atau tertelan. Misalnya, minuman keras, obat-obatan, keracunan logam berat.
Melalui kulit
Yaitu masuknya agent melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya, keracunan bahan kosmetika, tumbuh-tumbuhan, dan binatang.
Pengertian dan Karakteristik Environment
Environment (lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.[10] Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme.[11] Faktor lingkungan adalah semua unsur di luar dari faktor individu pejamu yang memengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi (lingkungan non-fisik), lingkungan biologi dan lingkungan fisik. Lingkungan berperan penting dalam perkembangan penyakit menular.
Lingkungan terbagi dalam tiga macam yaitu:
Lingkungan fisik
Adalah lingkungan di sekitar manusia yang meliputi kondisi udara, musim, cuaca, kondisi geografi, dan geologinya yang dapat memengaruhi kerentananhost. Ketinggian tertentu akan memengaruhi jantung, kelembapan akan memengaruhi selaput lender. Keadaan geografi akan menentukan jenis vektor atau reservoir dari suatu penyakit, sedangkan keadaan geologi akan memengaruhi ketersediaan air.
Lingkungan Biologi
Masih merupakan lingkungan yang berada di sekitar manusia namun jenisnya berasal dari golongan biotis (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme). Tempat hidup yang paling sesuai dengan bibit penyakit disebut dengan reservoar atau tempat agent tersebut dapat hidup di dalam tubuh manusia dan binatang.
Lingkungan non-fisik
Adalah lingkungan sebagai akibat dari interaksi manusia yang meliputi sosial-budaya, norma, dan adat-istiadat. Sebagai contoh, lingkungan sosial-ekonomi yang memengaruhi status kesehatan fisik dan mental baik individu maupun kelompok, meliputi kepadatan, kehidupan sosial, fasilitas olahraga, rekreasi, stratifikasi sosial, tingkat kejahatan, sistem asuransi, bencana alam, perang, dan lain-lain.
Pengertian Triangle Epidemiologi
HOST
(Penjamu)
AGENT ENVIRONTMENT
(Penyebab Penyakit) (Lingkungan)
Gambar : The epidemiology triangle
Epidemiologic Triangle atau segitiga epidemiologi dikemukakan oleh Gordon dan La Richt (1950). Model ini menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu host, agent, dan environment. Gordon berpendapat bahwa:
Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia (host).
Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok).
Pengertian dan Karakteristik Host, Agent, dan Environment
Pengertian dan Karakteristik Host
Pejamu (Host) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat memengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit.
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing individu, yaitu:
Faktor keturunan.
Ada beberapa penyakit yang dapat diturunkan dari orangtua ke anaknya seperti asma, diabetes melitus, buta warna, hemofilia, dan lain sebagainya.
Kekebalan tubuh/imunitas
Daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda. Orang yang daya tahan tubuhnya kuat maka akan terhindar dari penyakit. Imunitas terbagi atas imunitas alamiah (Aktif alamiah: ASI; Pasif alamiah: pemberian toksoid kepada ibu akan berdampak pada bayi yang lahir), imunitas didapat (Aktif: imunisasi; Pasif: ATS dan ABU), dan herd immunity atau imunitas kelompok yang berpengaruh pada timbulnya penyakit di suatu populasi (contoh: orang yang terkena varisela akan mempunyai kekebalan terhadap varisela).
Usia
Misalnya penyakit arterosklerosis pada usia lanjut dan difteri yang menyerang anak-anak.
Jenis kelamin
Misalnya kanker serviks pada wanita dan kanker prostat pada pria.
Ras
Misalnya sickle cell anemia pada ras negro.
Nutrisi
Misalnya kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas.
Psikis
Misalnya stres dapat menyebabkan insomnia, hipertensi, dan lain sebagainya.
Gaya hidup berhubungan dengan sosial-ekonomi, tingkat pendidikan, ras, atau golongan etnis.
Misalnya merokok, minum alkohol, memakan daging mentah, dan lain sebagainya.
Pengertian dan Karakteristik Agen
Agent adalah bibit penyakit atau penyebab penyakit pada manusia. Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan penyakit atau memengaruhi perjalanan suatu penyakit. [7]Agent bisa berupa unsur hidup (biotis) dan unsur mati (a-biotis). Agent penyakit dapat dikualifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu:
Agent biologis
Agent biologis termasuk dalam golongan agent dari unsur hidup (golongan biotis). Agent biologis dapat berupa virus, bakteri, fungi, protozoa, dan lain-lain. Penyakit yang disebabkan oleh agent biologis ini disebut dengan penyakit infeksi yang sifatnya menular dan tidak menular.
Tabel 1. Contoh beberapa penyakit beserta agent spesifiknya.
Jenis Agent
Spesies Agent
Nama Penyakit
Metazoa
Ascaris lumbricoides
Ascariasis
Protozoa
Plasmodium vivax
Malaria Quartana
Fungi
Candida albicans
Candidiasis
Bakteri
Salmonella typhi
Typhus abdominalis
Rickettsia
Rickettsia tsutsugamushi
Scrub typhus
Agent nutrient
Agent nutrient seperti karbohidrat, protein, lemak, yang jika manusia mengalami kekurangan atau kelebihan akan mengakibatkan penyakit. Contohnya lemak jenuh, kurang serat, kurang protein, dan lain sebagainya.
Agent fisik
Seperti suhu, cahaya, kelembaban, radiasi, tekanan, kebisingan, panas, getaran, dan lain-lain.
Agent kimia
Agent kimia ada yang eksogen dan ada yang endogen. Contoh agent kimia eksogen adalah, alergen, gas, debu, pestisida, bahan pengawet makanan, obat-obatan, limbah industry, dan lain-lain. Contoh agent kimia endogen adalah hormone dan metabolit.
Agent mekanis
Seperti gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Contohnya adalah kecelakaan lalu lintas.
Agent biologis
Yang termasuk dalam goongan biologik yang dapat menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme seperti virus, bakteria, riketsia, sedangkan yang bukan termasuk golongan mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah cacing, protozoa, sedangkan yang termasuk golongan tumbuh tumbuhan adalah jamur.
Sifat agent yang dapat menularkan penyakit infeksi (menular dan tidak menular) dikenali ada empat macam, yaitu:
Patogenesitas: kemampuan pada bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga menimbulkan penyakit pada pejamu. Jika kemampuan ini tidak dimiliki disebut dengan a-patogen.
Virulensi: suatu tingkat/derajat keganasan suatu kuman. Jika kerusakan yang ditimbulkannya hebat/ganas maka golongan bibit penyakit tersebut disebut virulen.
Antigenesitas: kemampuan suatu bibit penyakit untuk merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antigen/antibodi) pada diri pejamu. Misalnya, pada saat kontak dengan penderita hepatitis.
Infektivitas: kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi/menyebar dan penyesuaian diri pada pejamu, hidup, tumbuh, dan berkembang biak pada tubuh penjamu. (mis., penderita HIV)
Selain empat sifat agent di atas, ada pula reservoir agen, yaitu habitat alami agen (bisa manusia, hewan, dan sumber lingkungan) dan sumber infeksi, yaitu orang atau objek tempat pejamu ditularkan oleh agent penyebab penyakit. Informasi dari reservoir dan sumber infeksi dibutuhkan untuk membuat langkah-langkah pengendalian yang efektif. Sumber infeksi yang penting adalah orang sebagai carier (pembawa) di mana ia terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala-gejala klinis. Durasi pembawa penyakit bervariasi antara agent. Karier bisa jadi asimtomatik sepanjang perjalanan infeksi atau karier mungkin terbatas pada tahap tertentu dari penyakit. Karier memainkan peran besar dalam penyebaran penyakit ke seluruh dunia seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) karena transmisi seksual sengaja selama periode tanpa gejala yang panjang.
Masuknya agent (bibit penyakit) yang dapat menimbulkan penyakit pada host(manusia) melalui beberapa macam jalur penularan sebagai berikut:
Inhalasi
Yaitu masuknya agent dengan perantaraan udara (air borne transmission). Misalnya, terhirup zat-zat kimia berupa gas, upa, debu, mineral, partikel (golongan a-biotik), atau kontak dengan penderita TB (golongan biotik).
Ditelan
Yaitu masuknya agent melalui saluran pencernaan dengan cara memakan atau tertelan. Misalnya, minuman keras, obat-obatan, keracunan logam berat.
Melalui kulit
Yaitu masuknya agent melalui kontak langsung dengan kulit. Misalnya, keracunan bahan kosmetika, tumbuh-tumbuhan, dan binatang.
Pengertian dan Karakteristik Environment
Environment (lingkungan) adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.[10] Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme.[11] Faktor lingkungan adalah semua unsur di luar dari faktor individu pejamu yang memengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor sosial ekonomi (lingkungan non-fisik), lingkungan biologi dan lingkungan fisik. Lingkungan berperan penting dalam perkembangan penyakit menular.
Lingkungan terbagi dalam tiga macam yaitu:
Lingkungan fisik
Adalah lingkungan di sekitar manusia yang meliputi kondisi udara, musim, cuaca, kondisi geografi, dan geologinya yang dapat memengaruhi kerentananhost. Ketinggian tertentu akan memengaruhi jantung, kelembapan akan memengaruhi selaput lender. Keadaan geografi akan menentukan jenis vektor atau reservoir dari suatu penyakit, sedangkan keadaan geologi akan memengaruhi ketersediaan air.
Lingkungan Biologi
Masih merupakan lingkungan yang berada di sekitar manusia namun jenisnya berasal dari golongan biotis (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme). Tempat hidup yang paling sesuai dengan bibit penyakit disebut dengan reservoar atau tempat agent tersebut dapat hidup di dalam tubuh manusia dan binatang.
Lingkungan non-fisik
Adalah lingkungan sebagai akibat dari interaksi manusia yang meliputi sosial-budaya, norma, dan adat-istiadat. Sebagai contoh, lingkungan sosial-ekonomi yang memengaruhi status kesehatan fisik dan mental baik individu maupun kelompok, meliputi kepadatan, kehidupan sosial, fasilitas olahraga, rekreasi, stratifikasi sosial, tingkat kejahatan, sistem asuransi, bencana alam, perang, dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar