Kimia Unsur Golongan II A (Logam Alkali Tanah)



A.  Definisi Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA, yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba),  dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki konfigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk dilepaskan,  agar
mencapai kestabilan.
 Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.
 
KONFIGURASI ELEKTRON
Berelium (Be)             = 1s2 2s2
Magnesium (Mg)        = 1s2 2s2 2p6 3s2
Kalsium (Ca)              = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Stronsium (Sr)           = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Barium (Ba)               = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
Radium (Ra)              = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2


B.  Keberadaan Alkali Tanah di Alam

Logam alkali tanah memiliki sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :

•         Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].

•         Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]

•         Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]

•         Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit

•         Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]


C.   Sifat Fisis Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi.
Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti

Sifat
Be
Mg
Ca
Sr
Ba
Nomor atom
Konfigurasi elektron
Titik cair, oC
Titik didih, oC
Rapatan (Densitas), g/cm3
Energi pengionan
Pertama , kJ/mol
Kedua, kJ/mol
Ketiga, kJ/mol
Keeletronegatifan
Potensial reduksi (volt)
M2+ + 2e- " M
Jari-jari atom, A
Jari-jari ion M2+, A
Kekerasan (skala Mohs)
Warna nyala
4
[He]2s2
1.278
2.970
1.85

899
1.757
14.848
1,5

-1,70
1,11
0,30
=5
Putih
12
[Ne]3s2
649
1.090
1.74

738
1.451
7.733
1,2

-2,38
1,60
0,65
2,0
Putih
20
[Ar]4s2
839
1.484
1.54

590
1.145
4.912
1,0

-2,76
1,97
0,99
1,5
Jingga
38
[Kr]5s2
769
1.384
2.6

590
1.064
4.210
1,0

-2,89
2,15
1,13
1,8
Merah
56
[Xe]6s2
725
1.640
3.51

503
965
3.430
0,9

-2,90
2,17
1,35
=2
hijau

Keterangan tabel :
1.       Memiliki konfigurasi elektron [X]ns2
2.       Reduksinya kuat ( Ba > Sr > Ca > Mg > Be)
Akan tetapi berilium menunjukkan penyimpangan karena potensial elektrodenya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama + tingkat kedua) yang relatif besar.
3.       Membentuk basa kuat.
Ba(OH)2 > Sr(OH)2 > Ca(OH)2 > Mg(OH)2 > Be(OH)2
Khusus  Be(OH)2 bersifat amfoter yaitu bisa bereaksi dengan asam maupun basa.
4.       Titik cair/leleh dan titik didih semakin kebawah semakin kecil.
5.       Jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan.
6.       Sifat –sifat fisis logam alkali tanah lebih besar dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.
7.       Uji nyala pada berilium (putih), magnesium (putih), kalsium ( jingga), stronsium (merah), dan barium ( hijau).
8.       Kelarutan senyawa alkali tanah
a.        Senyawa hidroksida : M(OH)2
Pada satu golongan dari atas ke bawah semakin besar ( semakin mudah larut ).
b.       Senyawa sulfat (SO42-), karbonat (CO3-2), dan kromat (CrO42-) atas ke bawah semakin kecil (semakin susah larut atau mudah mengendap).

D. Sifat Kimia Alkali Tanah

Sifat-sifat kimia unsur-unsur golongan IIA didominasi oleh kecendrungan umtuk melepaskan electron (pembentukan kation).
           Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
           Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah melepaskan kedua elektron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion M2+.
           Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi.
           Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen.
           Potensial elektrode standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.
           Memiliki sifat metalik unsur dalam satu golongan sifat metaliknya dari atas ke bawah semakin bertambah.
           Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif maka disimpan dalam minyak.
Semua logam kecuali berilium dapat bereaksi dengan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mereduksi gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk hidrida:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
Logam panas juga cukup kuat reduktor untuk mereduksi gas nitrogen dan membentuk nitrida:
3Mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (s)
Magnesium dapat mereduksi, dan terbakar karbon dioksida:
2Mg (s) + CO2 (g) 2MgO (s) + C (s)
Ini berarti bahwa kebakaran magnesium tidak dapat dipadamkan dengan menggunakan alat pemadam kebakaran karbon dioksida.
      OKSIDA
Oksida logam alkali tanah memiliki MO rumus umum dan mendasar. Mereka biasanya disiapkan dengan memanaskan hidroksida atau karbonat untuk melepaskan gas karbon dioksida. Mereka memiliki entalpi kisi tinggi dan titik leleh. Peroksida, MO2, dikenal untuk semua elemen ini kecuali berilium, sebagai Be2 + kation terlalu kecil untuk menampung anion peroksida.
      HIDROKSIDA
Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk membentuk hidroksida:
CaO (s) + H2O (l) Ca (OH) 2 (s)
Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini larut dalam air dan larutan alkali ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air kapur yang digunakan untuk menguji gas asam karbon dioksida.
      HALIDA
Semua golongan 2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi, kecuali ion berilium klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang kuat seperti air itu digunakan sebagai agen pengeringan.
      IONISASI OKSIDASI SERIKAT DAN ENERGI
Dalam semua senyawa logam ini memiliki jumlah oksidasi 2 dan, dengan sedikit pengecualian, mereka adalah senyawa ionik. Alasan untuk ini dapat dilihat dengan pemeriksaan konfigurasi elektron, yang selalu memiliki dua elektron pada tingkat kuantum luar. Elektron ini relatif mudah untuk menghapus, tetapi menghilangkan elektron yang ketiga jauh lebih sulit, karena dekat dengan nukleus dan dengan penuh kulit kuantum. Hal ini menyebabkan pembentukan M2 +. Energi ionisasi mencerminkan susunan elektron ini. Dua yang pertama energi ionisasi yang relatif rendah, dan yang ketiga sangat jauh lebih tinggi.

E.  Kegunaan Alkali Tanah

1. Berilium (Be)
a)      Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih  ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b)      Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c)      Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d)     Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a)      Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu blitz.
b)      Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c)      Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d)     Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a)      Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b)      Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
c)      Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d)     Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e)      Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif murah.
f)       Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g)      Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a)      Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.
b)      Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
c)      Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a)      BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
b)      BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
c)      Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

F.  Reaksi – reaksi penting alkali tanah

1.       Alkali tanah + air
Kalsium, strontium, dan barium bereaksi baik dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas, sedangkan berilium tidak bereaksi.
Reaksi :
M(s) +2H2O(l) " M(OH)2(aq) + H2(g) (M = Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)
Contoh : Ba(s) + 2H2O(l) "Ba(OH)2(aq) + H2(g)

2.       Alkali tanah + oksigen
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara membentuk oksida, hidroksida atau karbonat, kecuali berilium dan magnesium. Berilium dan magnesium juga bereaksi dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk melekat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi berlanjut. Apabila dipanaskan dengan kuat, semua logam alklai tanah, termasuk berilium dan magnesium, terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.
Reaksi :           2M(s) + O2(g) " 2MO(s) (oksida)
M(s) + O2(g) berlebih "MO2(s) (peroksida)
Contoh :          2Ca(s) + O2(g) " 2CaO(s) (kalsium oksida)

3.       Alkali tanah + gas hidrogen
Reaksi :           M(s) + H2(g) " MH2 (hidrida)
Contoh :          Mg(s) + H2(g) " MgH2(s) ( magnesium hidrida)

4.       Alkali tanah + gas nitrogen
Reaksi :           M(s) + N2(g) " MN2
Contoh :          3Mg(s) + N2(g) " Mg3N2(s)

5.       Reaksi dengan halogen (X2)
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
Reaksi :           M(s) + X2(g) " MX2(s)
Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen .

6.       Alkali tanah + asam kuat (HCl atau H2SO4)
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl) memebentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
Reaksi :           M(s) + 2HCl(aq) " MCl(aq) + H2(g)
Contoh :          Ca(s) + 2HCl(aq) " CaCl2(aq) + H2(g)
Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)42- dan gas H2.
Reaksi :           Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l)" Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)

G.  Pembuatan Alkali Tanah
Pembuatan alkai tanah dengan cara elektrolisis lelehan atau leburan garamnya.
Pembuatan logam Mg
Diantara logam alkali, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti pembutan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya. Dalam industri, magnesium dibuat dari air laut melelui tahap-tahap sebgai berikut.

1.       Mula –mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
Reaksi :           CaO(s) + H2O(l) " 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg2+(aq) + 2OH(aq) " Mg(OH)2(s)
Adapun CaO dibuat dari  batu kapur atau kulit kerang melalui permanasan.
CaCO3(s) "CaO(s) + CO2(g) 
2.       Endapan magnesium yang terbentuk disaring kemudian direaksikan dengan larutan asam klorida pekat.
Reaksi :           Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) " MgCl2(aq) + 2H2O
3.       Larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl2). Kristal itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
Reaksi :          MgCl2(l) " Mg2(l) + 2Cl-(l)
Katode           :          Mg2+(l) + 2e " Mg(l)
Anode              :          2Cl-(l) " Cl2(g) + 2e 

Pembuatan Logam Be
a. Metode reduksi
            Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF­6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
            BeF­2 + Mg à MgF2 + Be
b. Metode Elektrolisis
            Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl­2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :     
            Katoda : Be2+  + 2e-  à Be
            Anode  : 2Cl-  à Cl2  + 2e-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Struktur dan Fungsi sel & Organ-Organ Reproduksi Pria dan Wanita

Metabolisme Karbohidrat