Makalah Struktur dan Fungsi sel & Organ-Organ Reproduksi Pria dan Wanita
MAKALAH
MATA KULIAH BIOREPRODUKSI DAN MIKROBIOLOGIMATERI TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI SEL &
ORGAN-OGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

Disusun
Oleh :
1.
Apria
Sandiah Marish
2.
Nur
Hafifah
3.
Sari
Aisa
4.
Ulin
Nuha
5.
Venny
Vildayanti
Kelompok
: 06
Dosen Pembimbing: Ibu Heni
Sumastri, S.Pd, M.Kes
PRODI DIV KEBIDANAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI SEL &
ORGAN-OGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA”
Makalah ini berisikan penjelasan tentang Struktur Dan
Fungsi Sel & Organ-Ogan Reproduksi Pria Dan Wanita dan lebih khususnya informasi tentang Struktur
Dan Fungsi Sel & Organ-Ogan Reproduksi
Pria Dan Wanita. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Palembang, 6 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................i
DAFTAR ISI
..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG
................................................................................1
B. TUJUAN
.....................................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH
............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................2
A. DEFINISI SEL....................................................................................................2
B. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL..............................................................2
C. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA.....................................................................................................7
BAB III PENUTUP
...............................................................................................18
A. KESIMPULAN
.........................................................................................18
B. SARAN
.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................19
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita
biasa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki
lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih
sederhana dari yang kita bayangkan yaitu sel. Sel merupakan bagian terkecil
dari makhluk hidup dan merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Makhluk hidup
terdiri atas sekumpulan sistem organ, sistem organ terdiri dari sekumpulan
organ, organ terdiri dari sekumpulan jaringan dan jaringan terdiri dari
sekumpulan sel.
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk
berkembang biak.Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup,
sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup,
sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu sel?
2.
Bagaimana struktur dari sel?
3.
Apa saja fungsi dari struktur penyusun sel?
4.
Apa saja Organ-Organ
Reproduksi Pria dan wanita
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu sel.
2.
Untuk mengetahui seperti apa struktur sel.
3.
Untuk mengetahui fungsi dari struktur penyusun sel.
4. Untuk mengetahui Organ-Organ Reproduksi Pria dan
wanita
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Sel

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang
mampu menjalankan aktivitas kehidupan. Sel berasal dari bahasa latin cellulae
yang berarti ruang kecil. Orang yang pertama kali menemukan sel adalah Robert
Hooke (1665) yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan
menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun
gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu diberi nama sel. Istilah sel ini terus digunakan hingga sekarang. Beberapa
teori tentang sel antara lain:
1.
MJ. Schleiden & T. Schwann
“Sel
merupakan unit struktural makhluk
hidup.”
2.
Max Schultze
“Sel
merupakan unit fungsional makhluk hidup.”
3.
Rudolf Virchow
“Sel
merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup.”
4.
Edmund Wilson
“Sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup”
B.
Struktur dan Fungsi Sel
a.
Membran Sel
Membran
sel merupakan bagian terluar dari sel. Fungsinya antara lain sebagai berikut:
1.
Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel
2.
Sebagai pelindung sel
3.
Sebagai tempat pertukaran zat
4.
Sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari luar.
Membran
sel tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa
fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfiilik artinya setiap molekul
mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik.
Membran sel dapat berfungsi sebagai pelindung sel dengan membentuk lapisan
ganda fosfolipid dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap
sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air.
Membran
memiliki dua jenis protein, yaitu protein integral dan periferal. Protein
integral yang menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor
yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein poriferal
menempel di lapisan fosfolipid.
Pada
bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada
protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan
protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid
disebut glikolipid. Membran sel secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat
dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya.
Berdasarkan kenyataan ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai membran yang
bersifat diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah
membran sel berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel
agar dapat berjalan terus.
b.
Nukleus

Nukleus merupakan organel sel terbesar yang
mengandung informasi genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval
bergantung jenis selnya. Nukleus berfungsi untuk mengendalikan seluruh
aktivitas (kegiatan) sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:
1.
Membran Inti, membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai
pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan
langsung dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang
memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara membran inti dengan sitoplasma.
Pada organisme eukariotik, kecuali sel
darah merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh membran
inti.
2. Nukleoplasma, nukleoplasma merupakan cairan
inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan
benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah
menyerap zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian DNA
yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
3.
Nukleolus, bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA
ribosom. Sebagai penkode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai
subunit-subunit penyusun ribosom.
c.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan beserta zat-zat terlarut
yang mengisi ruangan di dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Sitoplasma
merupakan sistem koloid yang amat dinamis dan senantiasa bergerak. Fungsi
sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
sel. Cairan yang mengisi organel dikenal dengan sitosol.
Di dalam sitoplasma maupun sitosol terlarut senyawa
organik yang utama untuk kehidupan, ion-ion, molekul-molekul kecil seperti
garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA
yang membetuk larutan koloid. Larutan koloid tersebut mengakibatkan sitoplasma
senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak
ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis).
Larutan koloid dapat mengalami perubahan dari fase
sol ke fase gel dan sebaliknya. Sitosol juga merupakan tempat berlangsungnya
metabolisme tertentu, seperti glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis
protein, sintesis asam lemak, dan lain-lain. Berbagi proses tersebut dilakukan
oleh berbagai organel yang membentuk suspensi di dalam sitoplasma.
d.
Organel sel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi
berbagai organel, seperti mitokondria, ribosom, lisosom, retikulum endoplasma,
badan golgi, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, dan sentrosom.
1.
Retikulum
Endoplasma

Retikulum
endoplasma merupakan perluasan membran nukleus. Organel ini bertindak sebagi
saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus. Retikulum endoplasma
dibedakan menjadi dua, yakni RE kasar dan RE halus. RE kasar memiliki ribosom
pada permukaannya sehingga berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Sementara, RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid (lemak). Selain
itu, keduanya juga berperan dalam transportasi zat.
2.
Badan Golgi

Badan
golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong
berkelok-kelok. Badan Golgi berfungsi untuk:
a.
Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
b.
Membentuk Lisosom
c.
Membentuk enzim-enzim pencernaan yang belum aktif.
3.
Ribosom

Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan
diameter lebih kurang 20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun
melekat pada retikulum endoplasma kasar. Ribosom berfungsi sebagai tempat
sintesis protein.
3.
Mitokondria

Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas
membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi. Mitokondria tersusun atas
dua sistem membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam
membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas
bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim
sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim
respirasi secara otonom untuk melintasi membran mitokondria memerlukan
mekanisme transpor aktif. Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung
respirasi untuk menghasilkan energi.
5.
Mikrotubulus
Mikrotubulus
berfungsi untuk membentuk silia, flagel dan benang-benang spindel.
6.
Mikrofilamen
Mikrofilamen
berfungsi sebagai penanggung jawab seluruh gerakan di dalam sel.
7.
Peroksisom
Fungsi
peroksisom yaitu penghasil enzim katalase yang menguraikan hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen.
8.
Lisosom
Lisosom
adalah organel sel berbentuk kantong agak bulat yang berisi enzim hidrolitik.
Fungsi lisosom antara lain:
a.
Autofagus (penghancuran organel yang rusak)
b.
Fagositosis (penghancuran partikel asing)
c.
Autolisis (penghancuran selnya sendiri)
9.
Sentriol
Sentriol
terdiri atas triplet mikrotubulus berpasangan. Sentriol berperan dalam proses
pembelahan sel. Sentriol berfungsi mengarahkan
kromosom menuju ke kutub masing-masing.
B.
Organ-Organ Reproduksi Pria dan
wanita
1.
Organ Reproduksi Laki-laki
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya :
a)
Organ Reproduksi Luar
PENIS


Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa saat dikhitan/sunat.
Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
·
Skrotum


Skrotum (kantung pelir) merupakan
kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu
skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri
dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
Otot ini bertindak sebagai pengatur
suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma
(spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh.
b)
Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya :
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat.
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
·
Epididimis


Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
·
Vasa deferens


·
Vasa deferens, berupa saluran panjang dan lurus mengangkut
sperma ke vesika seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens)
merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya
terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
·
Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
·
Uretra


Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi
dan terdapat di penis.`
2.
Kelenjar kelamin Pria

• Vesikula seminalis.
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
• Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
• Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
• Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
• Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
2.Organ
Reproduksi Wanita
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar
terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.
Ø GENITALIA EKSTERNA

o Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
o
Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
o Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
o Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
o Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
o Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
o
Clitoris

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
o Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
o
Introitus / orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
o Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
GENITALIA
INTERNAL

o Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
o Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.
o
Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
o Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
o Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi).
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
o Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
o Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi).
o
Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sel
adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu menjalankan aktivitas kehidupan.
Sel berasal dari bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil. Struktur sel
meliputi membran sel, nukleus (inti sel), sitoplasma, organel sel (retikulum
endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, ribosom, sentriol, mikrofilamen,
mikrotubulus, peroksisom).
Sistem
reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan
kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma
ditandai dengan mimpi basah pada usia
pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki
vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum
ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara
sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi
janin.
B.
Saran
Tubuh
kita ini terdiri dari banyak sel yang jumlahnya jutaan, dimana setiap sel
memiliki fungsinya masing – masing dalam tubuh kita, jadi jagalah selalu
kesehatan tubuh agar sel dapat bekerja dengan baik dalam tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Reece dkk. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga
Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation
Syaifuddin, Drs. H. 2006. Anatomi
Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Syaifuddin, Drs. H. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Komentar
Posting Komentar